Sereeeemmm... Suara Gamelan di Gunung Guntur!!
Awal bulan Februari 2018, saya bersama team merencanakan untuk pergi hiking
ke guntur. Rencana demi rencana telah kami lalui, banyak sekali rencana yang
tidak berjalan dengan baik. Pada awalnya kami akan berangkat di akhir januari
tepatnya tanggal 31 hari rabu. Namun, saya dapat kabar bahwa tanggal 31 januari
akan terjadi gerhana bulan total dan akhirnya kami tidak berani untuk pergi
naik gunung bertepatan pada moment gerhana bulan total. Akhirnya kami memutuskan
untuk pergi pada tanggal 1-2 Februari. Namun hati saya merasa tidak begitu
syerk untuk berangkat di tanggal tersebut, karena tanggal 1 bertepatan pada
hari kamis malam jumat. Yahhh... mungkin ini merupakan kondisi alam yang sudah
menjadi tradisi masyarakat bahwa malam jumat sering di artikan sebagai malam
yang serem atau horror..
eemmm... yah saya pikir malam jumat bukan hal yang bagus untuk hiking. Tapi,
tak mungkin juga kalau dibatalkan lagi, soalnya kita sudah menunda hiking ke 2
kalinya. Akhirnya saya coba telpon salah satu teman saya “X, kamu yakin
kita di gunung malam jumat?.. diapun menjawab; kenapa tidak, malam jumatkan
sama degan malam-malam seperti biasanya. Udahlah jangan berpikir aneh...
jadikeuunlah itung-itung sambil uji nyali hahha.. Jawabnya”.
Karena semua sudah terrencana dengan begitu baik, akhirnya saya meyakinkan
diri bahwa malam jumat sama dengan malam-malam seperti biasanya. Hari rabu
sebelum keberangkatan, saya bergegas untuk packing barang yang akan dibawa
begitupula dengan teman-teman saya. Tiba-tiba HP saya bergetar, ketika saya
buka ternyata salah satu teman cewe saya ngechat kalau dia lagi datang bulan
hari pertama. Sontak saya langsung berpikir “yah..gak akan jadi dong, soalnya
temen cewe nya lagi menstruasi, yah pasti gak dapat izin dari orang tuanya”
begitulah pikiran saya ketika membaca chat dari teman saya. Yaudahlah gak jadi juga mungkin ini yang
terbaik (jeritan hati hihi), akhirnya saya tidak melanjutkan packing barang dan
memilih untuk melanjutkan menulis blog.
Pagi yang begitu cerah ditambah suasana rumah yang aman sentosa, mamah yang
menyiapkan masakan untuk saya kegunung, bapak yang sedang memberi pepeling, dan
hati yang sedang bimbang antara jadi berangkat atau tidak. Tiba-tiba HP
bergetar dan banyak pesan masuk di group gunung guntur, ternyata mereka jadi
berangkat full team bersama teman cewe yang lagi menstruasi. Pikir saya
“lahhh.. jadi ning, yaudahlah mudah-mudahan lancar dan dijauhkan dari hal yang
tidak diinginkan”.. Sayapun
berangkat pukul 11.00 WIB dan ternyata mereka sudah menunggu di jalan, tanpa
menunggu lama kitapun berangkat. Tiba di basecamp pendaftaran tepatnya pukul
12.00 WIB kami bersip dan melakukan registrasi. Cuaca yang cerah dan agak
sedikit panas mengurungkan niat salah satu teman saya untuk meanjutkan
perjalanan segera. “heyyy.. berangkat bada ashar we yuukk” akhirnya kami pun
beristirahat dan melaksankan solat dzuhur sambil menunggu ashar. Cuaca masih
panas dan kami tak pernah menduga bahwa cuaca akan bersahabat karena kemarin
cuaca masih hujan dan berangin. Akhirnya kami berangkat dan mengawali pemberangkatan
dengan berdoa bersama. Jalan demi jalan kami lalui, singkat cerita kami tiba di
pos 3 yaitu pos terakhir dan menjadi pos tempat kami nge-camp. Kami tiba
sekitar jam 17.25 WIB.
Saya benar-benar gak bisa tidur, saya coba untuk ngaji, babacaan, dan
segalanya telah saya lakukan. Tapi, tetap gak bisa tidur. Saya coba
membangunkan teman saya “Y.. bangun.. Y... Bangun..” dia hanya melepeskan
tangan sambil ngomong “apaan siih din, udah tidur geura jangan berisik,
tidur... besok kita harus naik jam 3. Cepet tidurr, peremin matanya” dan
akhirnya teman saya tidak memberi respon apapun dan dia tertidur pulas.
Wahhh.... dagdigdug, jantung berdebar sangat cepat, mata yang tetap melek,
pikiran yang gak karuan, dan mulai muringkak bulu punduk pun terjadi. Dalam
hati” Ya allah... enggal jam 2 please...” Terus dan terus saya gak bisa tidur. Tiba-tiba
suara gentakan kaki mengarah pada tenda kami, wahh jantungpun makin berdebar
dan pikiran makin ngaurr... saya bersuara agak sedikit keras, soalnya saya
takut suara kaki tersebut adalah orang jahat... tiba-tiba suara kaki itu hilang
kembali dan suasana semakin sepi dan makin merinding... Saya mecoba membuka hp teman saya untuk melihat jam berapa dan selalu berharap
sudah pukul 2 pagi. Tapi sayang hp teman saya tidak menyala dan saya tak tahu
jam berapa sekarang. Hati semakin gak karuan rasanya ingin berteriak..
Tiba-tiba suara kakipun muncul lagi, saya mencoba bersuara
“hus..huss..husss” soalnya saya takut itu bagong/babi, yahh walaupun gak masuk
akal yang penting biar pikiran tetap positif.. saya melanjutkan untuk ngaji
kembali dan anehnya saya selalu balik lagi balik lagi di surat abbasa “ Ya
Alloh... lupa.” , setelah beberapa kali saya mengulang surat dan bulu punduk
makin dingin saya berniat untuk membawa hp saya di teman cowok karena hp saya
sedang di charger. Saya memanggil satu persatu teman cowok saya dengan posisi
saya tetap di dalam tenda tanpa keluar. Sialnya teman-teman saya gak ada yang
nyaut satupun, disana saya agak sedikit marah sambil kukulutus “iihhh meni
karebluk..woyy”, kemudian salah satu teman saya nyaut “ada apa din,?” saya
tersenyum , alhamdulillah ada yang nyaut. “Hp dinalah sorry”, dia membuka
tendanya dan ngomong “Ini din”, kemudian dia menutup kembali tendanya...”
ampuuun dahh kirain mau nemenin gituu, atau enggak ngomong apa gitu”.. akhirnya
saya bawa hp nya dengan tidak membuka seluruh pintu tenda, saya hanya buka
sebagian pintu tendanya. Finally, saya ada temennya walupun itu HP, setidaknya
bisa buka sosmedlah. Ketika saya buka HP saya dan melihat jam ternyata baru jam
23.05 WIB. Pikiran saya makin kacau “Ampuunn.. belum jam 12 acan”, saya terus
mainin hp sambil berusaha tidak berpikir yang enggak enggak. Niatnya saya mau
nyalain musik tapi teman saya pasti bangun dan marah, yaudahlah saya hanya
mainin sosmed dan alhamdulillah ternyata ada sinyalnya.
Tiba-tiba... ketika saya buka IG saya mendengar suara gamelan yang sering
saya dengar waktu mamah saya suka nge- play music box nya, dalam hati “Ya Allah.. suara naon eta”.. saya
terus liatin ig dan takutnya emang suara itu ada di ig. Saya mencoba untuk
keluar dari ig, namun suara gamelan terus menyala. Dalam hati “Loh.. berarti
bukan di ig lah”.. dan saya benar-benar mendengar suara gamelan itu, gamelan
yang menyala di iringi dengan heningnya malam jumat. Saya mencoba untuk memejamkan mata, memasukan kepala saya seluruhnya ke
sleeping bag, dan mencoba membaca ayat kursi, doa sulaeman dan lain sebagainya.
Suara gamelan semakin keras, posisi badan saya menghadap ke batu yang ada di samping
tenda kami, akhirnya saya mencoba untuk balik badan dan menutupi telinga saya dengan tangan. Tapi, tetap saja suara
itu terdengar.. disitu saya merasa benar-benar takut, saya mencoba untuk tetap
tenang dan berpikir positif kalau suara itu hanya imajinasi saja. Melihat
kembali ke HP baru saja jam menunjukan pukul 00.28 WIB. Dalam hati berkata
“Masih lama banget ke jam 3” saya mencoba membangunkan teman saya, namun sayang
kali ini dia menghiraukan saya... saya
tetap di posisi tangan menutup telinga dan hati yang sedang berdoa namun tetap
gak karuan.. harapan saya satu cepatlah jam 3 pagi,.
Lalu bagaimaa dengan suara gamelan tersebut??
Tiba-tiba suara gamelan mulai menghilang dan saya terus membaca ayat kursi
dan fatihah, saya mencoba untuk selalu berpikir positif dan menanamkan di
pikiran saya tidak ada suara gamelan.. tidak ada suara gamelan... itu hanya
imajinasi.. imajinasi.. imajinasi. Terus dan terus saya memberi nilai positif
pada diri saya. Kemudian saya mencoba untuk memejamkan mata supaya tertidur. Alhamdulillah saya tertidur..
Namun, saya terbangun lagi dan saya mendengar suara orang yang
sedang berbincang kira-kira hampir 4 orang yang sedang gobrol, jantunngpun
mulai berdetak kencang sekali dan pikiran sayapun menebak-nebak itu asli orang
lagi gobrol atau apaan yah... terus dan terus saya berpikir sambil jantung
bedebar dengan kencang.. HP pun saya buka dan menunjukan pukul 02.00 pagi..
saya berkata dalam hati “ Alhamdulillah.. pagi”, namun saya tetap tidak
membangunkan teman saya karena sesuai perjanjian bangunkannya jam 02.30 , suara
orang sedang ngobrolpun masih saya dengarkan. Dan saya yakin kalau ini
benar-benar pendaki yang sedang gobrol. Hatipun mulai merasa tenang karena
serasa ada teman walaupun kayanya tenda mereka sekitar 5 meter dari tenda saya. Alarm pun berbunyi menunjukan pukul 02.30 saya sangat bersemangat untuk
membangunkan teman-teman saya. Sebenarnya bukan bersemangat untuk naik
puncaknya tapi bersemangat karena saya gak akan kesepian dan ketakutan lagi.
Akhirnya teman-teman saya bangun dan saya langsung bergegas untuk masak nasi.
Namun, saya tetap meng-keep apa yang saya dengar semalaman.
Singkat cerita kami pulang dan sampai di rumah masing-masing. Setiba di rumah, mamah dan teteh saya bersiap untuk
mendengarkan cerita saya. Saya menceritakan
kalau saya mendengar suara gamelan di gunung, kemudian mamah saya bercerita
mengenai gamelan. Dan benar konon katanya suara gamelan suka di sangkut pautkan
dengan siluman atau dedemit atau penghuni yang berbeda alam degan kita..
Entahlah apa yang saya dengar itu benar atau tidak, tapi saya meyakini
adanya alam gaib dan adanya makhluk gaib. Tapi, bisa saja suara gamelan
tersebut hanya imajinasi saya yang sedang sendirian di tengah mala yang sunyi,
sehingga imajinasinya berbau negatif.
Jangan lupa guys dimanapun kalian tidur selalu berdoa dan meminta
pertolongan kepada Allah SWT.
Selalu berpikir positif dan jangan sampai kalian takut karena ulah diri
kalian sendiri !
Komentar
Posting Komentar