Diseruduk Bagong di Papandayan
Selasa, 19 Januari 2017 yaitu hari bersejarah
dimana kami berniat untuk pergi hiking ke Gunung Papandayan. Persiapan demi
persiapan kami lakukan agar hiking kami kali ini berkesan. Kami tiba di
papandayan sekitar pukul 11.30 WIB, kemudian kami bergegas untuk mulai mendaki
pada pukul 12.30 WIB. Track demi track kami lalui dengan begitu mudah, maklum
papandayan adalah salah satu gunung yang mudah didaki. Kami tiba di tempat camp
yaitu pondok saladah sekitar ashar pukul 16.30 WIB. Setelah itu kami
beristirahat dan siap-siap mendirikan tenda. Setibanya kami di pondok saladah, disana sudah terdapat
petugas yang siap melayani kami. Saya tercengang karena baru kali ini di gunung
ada yang melayani alias ada yang menjagaan 24jam. Salah satu teman saya jocar
mencari tempat untuk kami mendirikan tenda, dia teriak sambil ngomong “daks..
didieu yeuuuh..” dia menunjukan tempat untuk kami mendirikan tenda, tempatnya
benar-benar di pojok dan lumayan jauh dari tenda-tenda yang lain. “kamu yakin
ngedirin tenda disini?, kita paling pojok lohh” ujar teman saya. “yakin, udah
sinii.. kita dirikan tendanya sebelum gelap nihhh” ujar jocar. Kamipun bersepakat untuk
mendirikan tenda di pojok dan lumayan jauh dari tenda-tenda pendaki lainnya. Setelah
kami mendirikan tenda tiba-tiba penjaga menghampiri kami “yakin mau mendirikan
tenda disini? , lebih baik jangan terlalu pojok dek, soalnya kalau malam suka
ada bagong” ujar penjaga. Kamipun menjawab dengan sigap “yakin dong pak”. penjaga
semakin menghampiri dan berkata “yaudah, tapi jangan lupa sampah dan bekas
makananya jangan dibuang sembarangan kalau bisa makan-makannya di gantung di
atas pohon yah”. kami tidak terlalu mendengarkan ucapan penjaga
dan kami tetap fokus mendirikan tenda yang kamipun kesulitan bagaimana
mendirikannya hahaha..
Setelah tenda terpasang, seperti biasa kami
makan dan mulai masak-masak layaknya di gunung seperti biasa. Magribpun telah
datang, saya bersama teman cewe bergegas untuk melaksanakan solat secara
bergantian. Matahari mulai benar benar meninggalkan kami, dan bulan mulai
terlihat indah di atas kepala kami. Kami berkumpul di tenda dengan obrolan
ringan sambil ketawa-ketawa. “din, makanan udah safety
kan?” saya langsung bilang yuppsss udah. Saya pikir
makanan udah benar aman di tas yang saya pakai menjadi alas tidur. Lama semakin
lama semua teman-teman saya sudah tak bisa menahan rasa ngantuk yang amat
sangat. Mereka bergegas untuk tidur, namun sayang saya tidak bisa memejamkan
mata dan rasa ngantuk tak kunjung datang. Rasa gundah gelisah menghampiri saya
dan semua teman saya terlelap tidur, yah
mungkin sebagian sudah bermimpi di kayangan.
Tiba-tiba saya mendengar suara percikan air yang
seperti digali oleh binatang,” waahhh jangan-jangan bagong niih” ujar saya
dalam hati. Untuk mengantisipasi hal aneh terjadi saya mencoba untuk meggoyangkan
tenda, niatnya siih ngusir bagong .. beberapa detik kemudian saya mendengar
suara “khok..khokk.khokk..” suara khas dari bagong, sayapun langsung
membangunkan teman saya “fir.. bangun firr..” (ujar saya dengan nada
ketakutan). Saya mencoba untuk tenang dan tidur kembali di atas tas yang penuh
dengan makanan yang belum di buka seperti kopi, mie, roti, dan makanan lainnya
yang begituu banyak. Tiba-tiba tenda kami diseruduk bagong.. sontak saya
berteriak dan semua teman-teman saya terbangun. Tenda yang berisi 3 orang cewek
ini hanya bisa berteriak sambil berpelukan di tengah tenda..
Penjagapun menghampiri dan menggecek apa yang
telah terjadi, ternyata tas yang saya pake alas tidur yang berisi makan untuk
besok telah hilang di bawa bagong.. penjaga serta 2 teman cowok saya mencoba
menggejar dan membawa kembali tas trsbt. Akhirnya kami disuruh keluar tenda,
dan yang bikin saya kaget saya melihat banyak sekali bagong atau babi yang
berkeliaran di daerah camp kami tepatnya di pondok saladah. Andaikata saya bawa
hp dan keadaannya tidak tegang saya pasti ngevideo hal yang bikin geger ini...
saya melihat bagong ada yang naik ke atas warung, ada yang jalan-jalan..
pokonya saya melihat beraneka ragam warna bagong. Ada yang berwarna item
banget, coklat, pink, abu, pokonya it is first time for me buat liat bagong
yang sesungguhnya.
Penjaga menyuruh kami untuk pindah tenda, kami
bergegas untuk memindahkan tenda dan salah satu penjaga berhasil membawa tas
kami yang diseruduk bagong. Penjaga marah karena dia tahu isi tas saya semuanya
adalah makanan “nya, ceuk bapak ge emameun gantung di tangkal, jadiii moal di
suruduk bagong” ujar penjaga dengan nada marah.
Apadaya, tadinya saya ingin melawan soalnya
saya pikir makanan yang belum di buka gak akan kecium bagong tapi nyatanya makanan masih utuhpun bagong bisa
mencium dengan hidung ajaibnya.. akhirnya
kami pindah tenda dan tidur dengan nyaman, yah walaupun saya masih tetap trauma
karena bagong. So guys hati-hati dengan
hewan yang antik ini yah..
Cerita ini benar-benar relita yang saya dan
teman team hiking ceria alami setahun kebelakang, dari sini setiap kami hiking
kami selalu ingat bahwa bagong mungkin saja mengambil makan kami lagi. Maka buat
kalian yang akan hiking khususnya ke papandayan jangan lupa gantung semua
makanan kalian di pohon, entah itu makanan kering, basah, atau makanan kaleng
sekalian harus di gantung di pohon. Dan jangan sampai membuang bekas makanan
kalian smebarangan yah guys, karena bagong punya indera penciuman yang tajam..
and yang terakhir pilihlah tempat tenda di area yang banyak orangnya jangan
mojok-mojok entarrr kaya kami loh ...
Temui saya yah .... |
Komentar
Posting Komentar