Banjir tak terduga di Cicaheum; Masyarakat Salahkan Wali Kota??
Selasa (20/3/2018) masyarakat
digegerkan dengan berita tergenangnya Cicaheum kota Bandung, yang notabene Cicaheum adalah salah satu daerah yang sangat
jarang terkena banjir. Sungai Cicabe dan Cipamokolan merupakan salah satu
penyebab banjir, karena kedua sungai ini tidak tahan lagi untuk menampung curah
hujan, hal ini menyebabkan sungai Cicabe mengamuk dengan menggeluarkan air
sekaligus lumpur yang sangat kental. Ini merupakan banjir paling parah, menurut
Inah 82 tahun warga Jatihandap mengatakan bahwa “Banjir kali ini adalah banjir
yang parah, dan ini merupakan banjir ke 2 setelah tahun 70-han, tahun 70 han
Cicaheum pernah mengalami banjir yang serupa”.
Banyak sekali dampak yang terjadi akibat
banjir tersebut, diantaranya:
1. Kerusakan Kendaraan
Banyak kendaraan yang sedang melewati jalan A.H.Nasution
menjadi salahsatu korban dari banjir, karena banyak sekali kendaraan yang rusak
bahkan sampai terseret arus banjir yang sangat deras. Pengguna kendaraan tidak
pernah menduga bahwa hujan yang sangat deras pada sore itu akan mengakibatka
banjir yang disertai lumpur, banyak pula
kendaraan yang harus masuk bengkel akibat dari banjir yang disertai lumpur ini.
2. Puluhan Rumah Roboh
Tidak hanya daerah yang di Cicaheum atau
Cicabe saja yang terkena dampak rumah roboh, namun jatihandap, Gg. H.Saodah,
Sindang galih, dan beberapa perumahan juga terkena dampak dari banjir ini. Banyak rumah
yang roboh, alat-alat rumah tangga yang tidak terselamatkan, dan lain
sebagainya. Menurut salah satu warga RW 16 mengatakan bahwa mereka tidak sempat
untuk menyelamatkan harta benda mereka, karena banjir yang datang tiba-tiba dan
tak pernah terduga sebelumnya.
3. Macet
Dampak selanjutnya yaitu macet total. Pantas saja
macet menjadi faktor selanjutnya dampak dari banjir karena jalan atau akses utama Cicaheum ikut
tergenang oleh air dan lumpur sehingga akses jalanpun sangat terganggu. Banyak warga
yang mencari jalan pintas untuk melakukan aktivitasnya, namun karena banyaknya
warga yang mencari jalan pintas menyebabkan semua akses jalan macet total.
Dari kejadian dan dampak yang dirasakan warga,
banyak warga yang berasumsi bahwa “banjir kali ini adalah salah satu kesalahan
Wali Kota Bandung yang belum menyelesaikan pembangunannya ( I.S 38 tahun)”.
Banyak warga yang menyayangkan naiknya wali
kota bandung ke pilkada mengakibatkan terhambatnya proses pembangunan yang
telah di rencanakan sebelumnya. Opini masyarakat juga mengatakan bahwa wali
kota cuman memperhatikan pembangunan yang indah saja, seperti taman-taman yang
sering di dirikan oleh wali kota, tanpa memperhatikan hal-hal yang akan
menyebabkan bencana alam terjadi.
Banyak sekali opini-opini masyarakat yang
menyalahkan wali kota Bandung, tanpa mengintrofeksi peran masyarakat sendiri
terhadap bencana kali ini.saya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak
berasumsi yang enggak enggak karena mungkin saja asumsi tersebut datang dari
orang yang hanya ingin menjatuhkan wali kota bandung yang akan naik ke pilkada.
Bisa jadi asumsi-asumsi tersebut hanya persaingan politik semata.
Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan
pemerintahan atau pemimpin saja, harus adanya kesadaran dari masyarakat itu
sendiri. Banjir yang menenggelamkan Caheum ini bisa jadi adalah teguran alam
yang sudah dieksplotasi habis-habis oleh kita, banyaknya bangunan baru yang
tidak memperhatikan dampak dari bangunan itu sendiri, banyaknya masyarakat yang
mempersempit sungai atau aliran air, banyak masyarakat yang tidak menjaga lingkungan,
dan lain sebagainya.
Dari kejadian banjir ini seharusnya kita tidak
menyalahkan siapapun tapi kita harus ingat akan peran masyarakat terhadap
lingkunganya sendiri.
Banyak hikmah yang terdapat dari kejadian ini. Semoga Alam senantiasa bersahabat dengan kita dan anak cucu kita kelak.
Komentar
Posting Komentar