Siapa yang bertanggungjawab atas perilaku Kids Zaman Now ??
Kids Zaman Now merupakan salah satu sebutan
untuk anak-anak di era sekarang ini. Kata tersebut telah menjadi kata yang
tidak asing di telinga kita dan menjadi kata yang sangat populer. Namun sayang,
kebanyakan julukan kids zaman now sering digunakan untuk menjuluki anak yang memiliki
perbuatan negatif. Ngerinya zaman sekarang ini, perilaku anak-anak sudah tidak
mencerminkan sikap dan perilaku anak-anak itu sendiri. Berikut perilaku kids
zaman now:
1. Social media menjadi mainannya
Siapa yang tidak mengenal sosial media?
Siapa yang tak kenal Facebook, twitter,
instagram, youtube, dan akun-akun sosmed lainnya?
Yahh...... semua kalangan mengenal apa itu
sosial media. Bahkan hampir semua kalangan memiliki salah satu akun dari sosial
media. Begitupula dengan anak-anak yang saat ini mereka mempunyai akun sosial
media tersebut. Sosial media memang memiliki nilai-nilai positif, namun
kebanyakan sosial media malah memiliki nilai-nilai yang negatif apalagi untuk
anak-anak yang masih di bawah umur. Saya sering melihat beberapa postingan
anak-anak yang menggelitik hati, seperti postingan fhoto yang tidak sewajarnya,
berbalas kata-kata di kolom komentar yang tidak mencerminkan sikap
kekanak-kanakannya, bahkan sampai postingan status yang bikin ngeri bacanya.
Mari kita perhatikan gambar-gambar berikut.
Betapa ngerinya ketika melihat fhoto-fhoto anak zaman sekarang. Meraka sudah tidak punya rasa malu untuk berpose sesuka hatinya. Dari fhoto tersebut sudah terlihat bahwa turunnya nilai moral terhadap anak-anak.
Apa yang ada di benak kalian ketika
membaca komentar
tadi?,
Sebenarnya membalas komentar tadi merupakan hal yang
wajar, namun yang ada dibenak saya penggunaan kata dan emot yang tidak
sewajarnya dipakai oleh anak-anak.
Apalagi caption atau status kids zaman now yang sudah tidak malu untuk
membuat status tentang kondisi mereka. Banyak sekali saya melihat status dari
facebook yang notabene anak-anak membuat status tentang percintaan. Memang saya
tidak begitu benci sama orang yang pacaran, namun di zaman sekarang ini banyak
anak-anak yang sudah kelewatan dalam memposting status mengenai pacaran,
konsidi hati mereka, dan lain sebagainya.
Dari beberapa poin di atas terbukti bahwa julukan kids
zaman now sering digunakan untuk ank-anak yang memiliki perilaku negarif. Padahal
ada juga anak-anak yang berprestasi dan membanggakan kita semua merekalah yang
harus kita juluki sebagai kids zaman now yang tahu akan semua pengetahuan.
Tapi sayang sekali, ketika saya ketik kids zaman now di
google yang keluar adalah perilaku-perilaku netagatif yang dilakukan oleh anak-anak.
Yah, itulah yang saya tahu mengenai kids zaman now. Sehingga muncul pertanyaan
siapa yang bertanggung jawab atas perilaku kids zaman now?, padahal mereka
adalah bibit-bibit generasi bangsa yang akan datang, nyawa bangsa kita ada di
tangan kids zaman now.
Dalam kehidupan kita sering sekali menyalahkan perilaku
anak yang salah, perilaku anak yang menyeleweng, dan perilaku anak yang negatif
tanpa kita pikirkan mengapa mereka seperti itu. Padahal tidak ada asap kalau
tidak ada api. Yah... penyebab dari perilaku kids zaman now adalah kita sendiri
sebagai orang dewasa, kita sebagai orang tua, dan kita sebagai pendidik. Kita sebagai
orang dewasa lupa akan apa yang telah kita lakukan seperti memposting fhoto,
berbalas komentar, update status yang mungkin apa yang kita lakukan ini diikuti
oleh anak-anak.
2. Kendaraan mewah menjadi kebanggannya
Coba kita perhatikan di kota-kota besar,
bahkan di kampung-kampung banyak sekali anak yang masih dibawah umur membawa
kendaraannya sendiri entah itu untuk keperluan sekolah, main, ataupun yang
lainnya. Padahal sudah jelas menurut Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan “Bagi yang membawa kendaraan atau mengendarai
mobil, motor haruslah berusia minimal 17 tahun”. Hukum sudah jelas menggatakan
bahwa anak-anak dilarang membawa kendaraan. Tapi, fakta mengatakan sebaliknya
banyak sekali anak-anak yang membawa kendaraan ke sekolah padahal mereka baru
SMP ataupun SMA yang notebane umurnya kurang dari 17 tahun. Siapa yang salah ?,
kids zaman now kah yang salah?...
Menyalahkan seseorang memanglah tidak baik,
tapi marilah kita introfeksi diri sendiri. Apakah kita sebagi orang dewasa,
sebagai orag tua, sebagai pendidik, atau bahkan sebagai aparatur negara telah
melarang kerabat, anak, adik, saudara yang masih dibawah umur untuk membawa
kendraaannya sendiri?
Jawabanya 50% melarang dan 50% memperbolehkan.
Yah, inilah yang menjadi penyebabnya.
3. Pergaulan yang bebas
Perilaku seseorang bisa dilihat dari perilaku
temannya. Maka ketika kita berteman dan bergaul dengan orang baik, kita akan
menjadi orang baik dan sebaliknya. Salah pergaulan merupakan salahsatu penyebab
dari perilaku kids zaman now yang dapat membentuk perilaku yang negatif. Banyak
diluar sana anak-anak yang salah bergaul yang kemudian terjerumus dalam dunia
yang gelap. Salah satu contoh kids zaman now selalu merasa bangga apabila
mereka mengikuti kelompok yang mereka bilang hits atau kelompok yang menjadi
panduan mereka. Lagi-lagi peran orang dewasa, orangtua, pendidiklah yang akan merubahnya.
4. Dan masih banyak lagi perilaku kids zama now
Dalam kaca mata saya, saya melihat bahwa
kesalahan perilaku kids zaman now tidak bisa kita salahkan sepenuhnya, tapi
kita harus mencari titik temu supaya kids zaman now menjadi kids yang akan
membangun bangsa kita. Titik temu tersebut ialah peran kita sebagai orang
dewasa, orang tua, pendidik, harus selalu mengarahkan kids zaman now supaya
menjadi kids zaman now yang membanggakan dan menjadi penurus bangsa ini.
“Kalian bisa menjadi Kids Zaman Now yang Hits
dan jadilah Kids Zaman Now yang dapat membanggakan Bangsa Indonesia”
|
Bagus, terus berlatih untuk nulis. Ceritakan semua pengalaman hidup. Dan supaya tulisannya dinamis, coba perbanyak baca novel. Jadi alur tulisan dan penggunaam diksinya tidak kaku.
BalasHapus